Wednesday, April 25, 2007

Mourinho Masih Butuh ‘Dewi Fortuna’ Lawan Liverpool

Mourinho Masih Butuh ‘Dewi Fortuna’ Lawan Liverpool
Kapanlagi.com - Pelatih Chelsea Jose Mourinho memosisikan tm asuhannya sebagai underdog, karena itu masih membutuhkan peran "Dewi Fortuna" ketika nanti melawan Liverpool dalam semi-final Liga Champions.

Setelah memeroleh kemenangan dalam babak perempat final di Valencia, dengan menundukkan tim tuan rumah dengan skor 2-1 berkat gol kedua yang diciptakan oleh pemain asal Ghana Michael Essien, Chelsea unggul agregat 3-2 atas Velancia.

Kemenangan ini merupakan langkah antisipatif Chelsea untuk melawan musuh bebuyutan Liverpool.

Meski anak asuhan Benitez menang 3-0 atas PSV Eindhoven pada pekan lalu, pelatih asal Portugal itu menyebut Liverpool sebagai tim yang tetap dijagokan.

"Liverpool telah menjadi favorit," kata Mourinho ketika menjawab pertanyaan tentang pendapatnya menjelang pertandingan melawan Liverpool. Pertandingan kedua time mengulangi babak semi-final kompetisi antar klub dua tahun lalu.

"Kami bertarung untuk tiga gelar, sementara kami telah memeroleh sejumlah kartu kuning. Bahkan kami kehilangan pemain-pemain kunci. Liverpool justru tidak memiliki masalah serupa," kata Mourinho.

Salah seorang pemain yang absen dalam putaran pertama babak semi-final di Stamford Bridge yakni Essien.

Essien terbilang menjadi pahlawan bagi klubnya dengan gol yang diciptakan ke gawang Valencia.

Sejumlah pertanyaan seputar kelangsungan masa depan Mourinho di klub Inggris itu seakan terhapus dengan melajunya Chelsea ke babak semi-final Liga Champions.

Sebelumnya media-media Inggris mencium keretakan hubungan Mourinho dengan pemilik klub Chelsea yang juga milyuner Rusia Ramon Abramovich. Bahkan Mourinho diisukan akan hengkang dari Stamford Bridge.

"Saya ingin tetap tinggal di Inggris dan idealnya tetap berada di Chelsea. Namun engkau kerapkali tidak dapat selalu memenuhi keinginan diri sendiri. Jika memang saya tidak lagi berada di Chelsea, saya tetap ingin terus menjadi pelatih di Inggris," kata Mourinho.

Spekulasi sempat beredar tentang kepindahan Mourinho ke sebuah klub di Spanyol. Ia juga tercatat pernah sukses sebagai pelatih di Porto pada tahun 2004.

Komentar-komentar Mourinho itu mengisyaratkan bahwa dirinya amat menolak untuk hijrah ke Real Madrid. Pasalnya ia diisukan akan menggantikan posisi pelatih Real Madrid Fabio Capello.

Bukti lebih kuat tampak nyata ketika Mourinho datang bersama para staf yang bekerja di klub Chelsea ketika digelar jumpa pers dengan pejabat humas Simon Greenberg.

Waktu itu Greenberg menolak menjawab pertanyaan wartawan seputar apa yang dipikirkan Mourinho tentang reaksi Abramovich atas peristiwa bersejarah Chelsea masuk semi-final Piala Champions.

Valencia sendiri tidak memiliki catatan gemilang dalam kompetisi atas klub di Eropa selama 40 tahun.

Seperti biasanya Mourinho yang tampil dengan nada melucu kini mencoba untuk memenangi perang urat syaraf dengan para seterunya, dan dengan mereka yang meniup spekulasi dirinya.

Mourinho melakukan keputusan yang tepat ketika mengubah pola permainan dari 4-4-2 menjadi 4-3-3 dengan menempatkan gelandang bertahan Lassana Diarra.

"Joe Cole pemain yang kreatif. Saya tahu bahwa Essien dapat melakukan pekerjaan dengan baik di sayap kanan, karena itu saya memberi keleluasaan pada babak kedua," katanya.

"Kemenangan ini tentu membuat bangga para pendukung Chelsea. Saya dapat membayangkan akan apa yang tejadi pada Valencia. Ketika kami mencetak gol balasan, pertahanan mereka kemungkinan goyah. Saat itu kami dapat mencetak gol kemenangan," katanya. (*/cax)

No comments: